22 Februari 2017 16:15:05 WIB

Dinas Lingkungan Hidup Sosialisasikan Program Kampung Iklim (Proklim)

       Salah satu kegiatan untuk menunjang penurunan emisi Gas Rumah Kaca, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat melakukan kegiatan Pembinaan dan Penilaian Program Kampung Iklim (Proklim) yang akan menjadi fokus sosialisasi kita pada hari ini, hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.84/Menlhk-setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim serta dalam rangka mewujudkan target pemerintah Indonesia untuk mewujudkan 2000 Kampung Iklim di Indonesia sampai tahun 2020.

       Kegiatan Program Kampung Iklim Salah satu kegiatan untuk menunjang penurunan emisi Gas Rumah Kaca dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai perubahan iklim dan dampak yang ditimbulkan sehingga seluruh pihak terdorong untuk melaksanakan aksi nyata yang dapat memperkuat ketahanan masyarakat menghadapi perubahan iklim serta memberikan kontribusi terhadap upaya pengurangan emisi GRK.

      Provinsi Sumatera Barat telah ikut berperan aktif dalam mengusulkan lokasi Kampung Iklim ke Kementerian Lingkungan Hidup sejak tahun 2013 dimana lokasinya tersebar di beberapa Kabupaten/Kota sebagai salah satu kegiatan untuk menunjang penurunan emisi Gas Rumah Kaca sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Nomor P.84/Menlhk-setjen/Kum.1/11/2016 tentang Program Kampung Iklim serta dalam rangka mewujudkan target pemerintah Indonesia untuk mewujudkan 2000 Kampung Iklim di Indonesia sampai tahun 2020. Untuk mensosialisasikan Program Kampung Iklim tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat telah mengadakan acara sosialisasi Proklim dengan mengundang instansi LH kab/kota dan beberapa instansi terkait pada Rabu, 15 Februari 2017 bertempat di Ruang Rapat Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Jln. Khatib Sulaiman No. 22 Padang. Dalam acara tersebut Dinas Lingkungan Hidup Prov. Sumbar mengundang langsung Dr. Israr Albar (Kasi Adaptasi Perdesaan KLHK) dan Bapak Sugiatmo,S.Hut,M.Sc (Penganalisis Bahan Adaptasi Pedesaan KLHK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai narasumber acara sosialisasi.

       Dr. Israr Albar selaku narasumber pertama mencoba mensosialisasikan terkait Peraturan Menteri LHK Nomor 33 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim. PermenLHK ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi Pemerintah dan pemerintah daerah dalam menyusun rencana aksi adaptasi perubahan iklim dan mengintegrasikan rencana tersebut ke dalam perencanaan pembangunan wilayah dan/atau sektor spesifik yang mempertimbangkan dampak perubahan iklim sehingga terwujud pembangunan yang adaptif. Selain itu beliau juga menjelaskan tata cara pengisian lembar isian Proklim yang terdiri dari data identitas peserta Proklim, lokasi serta upaya adaptasi, mitigasi dan kelembagaan yang dilakukan. Selain itu juga dijelaskan cara penilaian dan skoring akhir proklim.

     Selanjutnya Sugiatmo mencoba memberikan motivasi pada Instansi LH Kab/Kota untuk meningkatkan pelaksanaan Prokilm di daerah masing-masing, karena Sumtera Barat memiliki potensi dan banyak kearifan lokal yang dapat menujang pelaksanaan Proklim di Sumatera Barat. Ia menambahkan bahwa kegiatan Proklim ini telah dilaksanakan mulai dari ujung Sumatera sampai Papua sebagai upaya mewujudkan target pemerintah Indonesia untuk mewujudkan 2000 kampung iklim di Indonesia. Selain itu Sugiatmo memberikan penjelasan terkait uraian tentang kegiatan-kegiatan Proklim yang terdiri dari upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang meliputi pengendalian kekeringan, banjir dan longsor, kegiatan pengelolaan limbah padat dan cair, pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, serta upaya terkait kelembagaan masyarakat dan dukungan kebijakan.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi proklim ini dapat dimanfaatkan untuk membangun komitmen sekaligus bertukar informasi terkait pelaksanaan dan pengembangan Program Kampung Iklim di daerah masing-masing serta dapat meningkatkan penguatan aksi lokal adaptasi dan mitigasi perubahan iklim sehingga akan banyak usulan lokasi kampung iklim dari Sumatera Barat agar nantinya dapat meningkatkan kualitas pembangunan di Provinsi Sumatera Barat yang lebih bersih, lebih hijau, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.

Share Berita :