Dinas Lingkungan Hidup Gelar Acara Workshop Bank Sampah

Sebagai upaya meningkatkan peran serta Bank Sampah dalam pengelolaan persampahan, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat melaksanakan workshop bank sampah dengan mengundang peserta dari beberapa bank sampah yang aktif dan instansi lingkungan hidup 19 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Acara workshop dilaksanakan pada 22 Februari 2017 bertempat di Aula Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat. Acara workshop dibuka langsung oleh kepala Dinas LH Sumbar, Asrizal Asnan.

 

Asrizal mengemukakan bahwa kegiatan pengurangan sampah bermakna agar seluruh lapisan masyarakat, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat luas melaksanakan kegiatan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang dan pemanfaatan kembali sampah atau yang lebih dikenal dengan sebutan Reduce, Reuse dan Recycle (3R) melalui upaya-upaya cerdas, efisien dan terprogram. Namun kegiatan 3R ini masih menghadapi kendala utama, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat untuk memilah sampah. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu melalui pengembangan Bank Sampah yang merupakan momentum awal dalam membina kesadaran kolektif masyarakat untuk memulai memilah, mendaur-ulang, dan memanfaatkan sampah,karena sampah mempunyai nilai jual yang cukup baik, sehingga pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan menjadi budaya baru Indonesia. Dalam arahannya beliau menjelaskan ”Tujuan membangun bank sampah sebenarnya bukanlah bank sampah itu sendiri, tetapi adalah strategi dalam mengembangkan dan membangun kepedulian masyarakat agar dapat ‘berkawan’ dengan sampah bukan ‘berlawan’. Dari perspektif ekonomi kerakyatan, simpanan uang dari tabungan sampah dan pendapatan tambahan dari hasil penjualan kompos dan produk kreatif dari sampah adalah manfaat nyata bank sampah. Istilah yang tepat menggambarkan manfaat sampah tersebut adalah from trash to cash”. 

 

Ketua jejaring bank sampah Saifuddin Islami, M,Si sebagai narasumber kegiatan workshop ini menjelaskan bagaimana efektifitas pengelolaan sampah melalui bank sampah. Ia menyampaikan sejak tahun 2014 hingga sekarang jumlah bank sampah yang ada di Sumatera Barat terus mengalami peningkatan namun keaktifan bank sampah masih relatif kecil, hal tersebut disebabkan kendala-kendala yang biasa dihadapi diantaranya belum adanya pihak ke3 yang membeli sampah serta kurangnya dukungan dan motivasi dari pihak lain. Selain itu beliau juga menjelaskan  kiat-kiat untuk membentuk bank sampah yang efektif. Dalam workshop tersebut juga dihadirkan pengurus bank sampah Hanasty yang berlokasi di Kota Solok. Bank sampah hanasty merupakan salah satu bank sampah aktif yang telah memiliki lebih dari 500 nasabah. Rony Syarbaini selaku pimpinan Bank Sampah Hanasty menjelaskan tentang sistem pengelolaan dan manajerial bank sampah

 

Melalui kegiatan ini diharapkan akan muncul bank sampah baru, yang akan merubah paradigma pengelolaan sampah sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yang harus dibuang ke TPA, membantu mengurangi pencemaran udara akibat pembakaran sampah, membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih serta dari aspek sosial ekonomi, akan dapat menambah pendapatan keluarga dan dapat menciptakan jiwa entreprenuer

 

 

Share Berita :