Wagub Sumbar Canangkan Gerakan Sumbar Bersih Tahun 2022 menuju Tahun Kunjungan Wisata 2023 Bebas Sampah

 

Isu lingkungan hidup merupakan salah satu isu global, diantaranya masalah sampah. Sampah merupakan isu prioritas hampir seluruh Provinsi dan Kab/Kota di Indonesia termasuk di Sumatera Barat. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melakukan evaluasi pasca pelaksanaan lebaran Idul fitri 1443 . Kunjungan wisata cukup signifikan meningkat, sejalan dengan melandai kurva pandemi covid-19 dan diperkenankannya “ Pulang Kampuang Basamo”. Kondisi ini memberikan optimisme bahwa pemulihan ekonomi terutama dari sektor wisata akan segera terwujud. Pertumbuhan sektor ini diyakini akan memberikan efek domino bagi tumbuhnya sektor-sektor lain seperti UKM, transportasi, industri pengolahan hasil pertanian dan perdagangan. Namun terdapat sejumlah persoalan penting ditemui lapangan dan dapat mencoreng wajah Provinsi Sumatera Barat salah satunya masalah sampah. Sampah ditemui baik menumpuk maupun berceceran di berbagai tempat wisata, pasar dan pinggir jalan bahkan areal mesjid. Oleh karena itu Gubernur Sumatera Barat  memberikan arah kepada OPD terkait untuk mengambil langkah-langkah agar permasalahan ini tidak terjadi lagi di tahun 2023. Tahun 2023 dicanangkan Gubernur sebagai “Visit Beautiful West Sumatera”.

 

Kegiatan pencanangan Gerakan Sumbar Bersih ini dibuka oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy yang dihadiri oleh 300 peserta yang terdiri dari  Camat, Walinagari dan Lurah di Sumatera Barat, OPD terkait Provinsi dan Kabupate/Kota, Perguruan Tinggi serta Kelompok masyarakat yang terdiri atas Bank sampah, Kelompok pembudidaya maggot, Kelompok Perajin Daur Ulang, Pokdarwis, PKK, Asosiasi Nelayan, Hotel, Bundo Kanduang, NGO, Forum DAS, Organisasi Keagamaan, Wartawan Bertempat di Hotel Santika, Kota Padang (15/11).

 

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini yakni sebagai upaya percepatan pengelolaan sampah dengan melibatkan seluruh stakeholder serta mendapatkan masukan mengenai konsep Gerakan Sumbar Bersih dan Draft Perda Pengelolaan Sampah Provinsi Sumatera Barat. “Dengan multipihak yang hadir saat ini, saya yakin pertemuan ini akan dapat mendiskusikan dan merumuskan strategi, terobosan dan upaya-upaya inovasi yang sesuai dengan keariefan lokal dan kapasitas daerah Sumatera Barat” ujar Audy . Diharapkan hasil ini akan menjadi bahan masukan perda pengelolaan sampah yang sedang disusun Pemerintah Provinsi saat ini sehingga menjadi GERAKAN BERSAMA yaitu GERAKAN SUMBAR BERSIH.

 

Turut hadir dalam kegiatan ini Prof Harun dan Bpk Aad yang membagikan informasi terkait beberapa teknologi pengolahan sampah di TPA maupun di TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) serta Bpk Alex dari Kelompok GEMI 418 (Gerakan Mandiri Cimahi RT 4, RW 18) untuk bertukar pengalaman bagaimana suatu komunitas, desa hingga kecamatan dapat mengelola sampah secara bersama-sama dan menjadikannya sebagai Gerakan Bersama.

 

Diakhir acara, Wagub Sumbar didampingi Kadis LH juga menyerahkan penghargaan lingkungan kepada 13 sekolah adiwiyata Provinsi, 12 kelompok Proklim Nasional serta 5 kelompok untuk Proklim tingkat Provinsi dan Penghargaan Kalpataru Tingkat Nasional 2022 kepada kelompok Tani Elok Basamo Tanah Datar.

 

Share Berita :